Jenis psikotes kerja. Psikotes merupakan serangkaian tes yang dilakukan oleh psikolog untuk menguji seseorang. Hasil dari tes ini bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk mendeskripsikan beberapa aspek psikologi yang sedikit banyak dapat membantu kita mengenal karakteristik orang tersebut.
Psikotes yang digunakan untuk menjaring kandidat karyawan biasanya disusun sesuai standar pelayanan kode etik psikolog. Jadi hasil yang diperoleh bisa dipastikan keabsahannya. Hasil dari ujian psikotes pun bukan tentang lulus atau tidak, tetapi mendapatkan individu sesuai dengan karakter yang diinginkan perusahaan.
Kita kenalan yuk dengan beberapa jenis psikotes yang umumnya digunakan saat tes rekrutmen calon karyawan di berbagai perusahaan.
- Tes Kemampuan Verbal
Jenis tes yang satu ini dilakukan ini untuk mengetahui kemampuan calon karyawan dalam menghadapi suatu kondisi. Tes kemampuan verbal juga berguna sebagai bentuk penilaian dalam memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan. Jenis tes berikut umumnya meliputi soal-soal pengelompokkan kata, sinonim, antonim, analogi, korelasi makna dan sebagainya.
- Tes Wartegg
Tes ini dilakukan untuk menilai potensi para calon karyawan. Biasanya para peserta psikotes akan diberikan kertas yang berisi 8 kotak dengan pola yang berbeda-beda, mulai dari garis lengkung hingga sebuah titik. Kemudian, para peserta akan diminta untuk menggambar lanjutan pola-pola yang ada di soal sesuai dengan kreativitas mereka.
- Tes Kraeplien/pauli (koran)
Tes kraeplien/pauli (koran) ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat fokus dan emosi para calon karyawan. Biasanya para peserta akan diberikan soal untuk menjumlahkan deretan angka-angka dari mulai 0-9 yang tersusun secara vertikal. Walaupun sekilas kelihatan mudah, namun jenis tes ini tergolong sulit karena banyaknya angka yang harus dijumlahkan. Selain itu, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal-soal dari tes yang satu ini juga terbatas.
- Tes Logika Aritmatika
Soal pada tes yang satu ini umumnya berupa deret angka yang harus dipahami polanya. Tes ini biasanya diujikan kepada calon karyawan yang melamar di bagian analisis data hingga finansial untuk melihat kemampuan logika dari para calon karyawan yang melamar posisi tersebut.
- Tes Logika Matematika
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berhitung seseorang. Tes ini juga tentu saja dibatasi oleh waktu, sehingga diperlukan manajemen waktu yang baik untuk bisa menyelesaikan soal-soal.
- Tes Logika Penalaran
Tes logika penalaran ini jangan dianggap sepele. Tes ini diujikan untuk mengukur kemampuan kecerdasan calon karyawan dalam penalaran logika. Tes ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan para calon karyawan dalam membentuk atau menemukan kesimpulan tepat dari soal-soal yang diberikan.
Baca Juga : Manfaat Psikotes Bagi Perusahaan
- Tes Menggambar Pohon atau Manusia
Tes ini berguna untuk mengetahui kemampuan, sikap, dan sifat psikologis dari calon karyawan. Biasanya para pelamar akan disuruh menggambar manusia dan pohon di kertas ukuran A4. Penilaian dapat ditentukan dari posisi atau letak pohon, jumlah pohon yang digambar, tinggi, dan pemaknaan dalam gambar.
Sementara itu, tes menggambar manusia dilakukan untuk membantu psikolog dalam membaca kemampuan karyawan. Hal ini biasanya dinilai dari seberapa detail gambar dan goresan yang dibuat peserta tes.
- Tes HTTP (House Tree Person Test)
Jenis tes satu ini dilakukan sebagai teknik proyeksi untuk menentukan ciri-ciri kepribadian utama calon karyawan. Hasil tes ini nantinya akan dievaluasi lewat proses wawancara kerja.
- Tes Army Alpha Intelegence
Tes yang satu ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan calon karyawan dalam memahami, menerima, dan menjalankan perintah atau instruksi. Tes ini umumnya terdiri atas 12 soal kombinasi deret angka, huruf, dan bentuk.
- Tes Edward Personal Preference Schedule (EPPS)
Yang terakhir ada tes EPPS. Tes ini merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal, di mana peserta diminta untuk memilih salah satu diantara dua pernyataan pada setiap item yang ada. Tes ini berguna untuk mengetahui tipe kepribadian dan karakter calon karyawan dengan detail.
Kamu bisa mempelajari berbagai macam jenis jenis psikotes kerja ini sebelum mengikutinya sehingga kamu dapat memaksimalkan potensi yang ada ketika mengerjakan berbagai macam soal psikotes yang diberikan.