Pemilu 2024, Membaca Pandangan Para Capres tentang Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Momen pemilu 2024 kita harus menilik pandangan para calon presiden dan wakil presiden terhadap lingkungan hidup di Indonesia. Siapa pun yang nantinya menjadi presiden, tentu saja program yang bagus untuk kelangsungan lingkungan hidup dapat diadopsi.

Yuk kita baca dan simak bersama pandangan masing-masing capres cawapres tentang lingkungan hidup.

Anies-Cak Imin

Anies-Cak Imin juga menyebut kepastian perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus melibatkan partisipasi rakyat termasuk masyarakat yang terkena dampak, masyarakat adat, perempuan, dan kelompok rentan lainnya. Poin tersebut dijelaskan dalam misi ketiganya yang berjudul Mewujudkan Keadilan Ekologis Berkelanjutan untuk Generasi Mendatang.

Penguatan tata kelola lingkungan hidup juga menjadi sorotan. Hal itu antara lain diwujudkan dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilandaskan pada prinsip keadilan sosial dan keadilan ekologis, termasuk keadilan antargenerasi.

Misi lainnya adalah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus melibatkan partisipasi rakyat termasuk masyarakat yang terkena dampak, masyarakat adat, perempuan, dan kelompok rentan lainnya serta memperkuat penegakkan hukum lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan mengedepankan aspek tanggung jawab pemulihan melalui peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan integritas aparat penegakan hukum.

Prabowo-Gibran

Pasangan nomor urut 2 mengutarakan komitmennya dalam menindak tegas praktik pertambangan yang merusak lingkungan dan mendorong upaya restorasi, rehabilitasi, dan pemulihan lingkungan terdegradasi untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan produktif.

Program mereka tercatat dalam misi kedua dengan judul memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Tak hanya itu, Prabowo-Gibran juga menunjukkan kesungguhannya dalam mengembangkan ekosistem yang terus mengakselerasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam yang berkaitan dengan carbon sink dan carbon offset untuk mengakselerasi target net zero emission dan memanfaatkan kesempatan dari ekonomi hijau.

Prabowo dan Gibran ingin mencapai swasembada pangan, energi, dan air. Menurutnya, pangan, energi, dan air merupakan syarat utama dari kemandirian dan kedaulatan sebuah negara. Untuk itu, maka pencapaian swasembada pangan, energi, dan air harus dilakukan secara cepat dan seksama.

Persoalan lingkungan hidup ini, mereka menyatakan akan menjamin pelestarian lingkungan hidup. Dalam upaya pembangunan dan peningkatan ekonomi negara, kepastian keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas utama paslon ini untuk menjamin generasi mendatang dapat hidup sehat dan nyaman. Oleh karena itu, percepatan pencapaian komitmen terhadap target pembangunan berkelanjutan termasuk percepatan pencapaian target Net Zero emisi GRK akan dilaksanakan.

Ganjar-Mahfud

Ganjar-Mahfud akan fokus dalam hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan Hal ini yang juga akan difokuskan pada Sumber Daya Alam (SDA) dan mineral di mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan menggunakan pilihan teknologi yang berkelanjutan dengan cakupan pasar seluas-luasnya.

Menurut paslon nomor urut 3 ini lingkungan hidup atau planetary boundaries harus menjadi batasan bagi seluruh aktivitas, utamanya aktivitas ekonomi. Keseimbangan antara pemanfaatan dan perlindungan menjadi titik krusial. Untuk itu, paslon nomor urut 3 ini antara lain mengedepankan pemeliharaan hutan, pemangkasan polusi udara dari emisi kendaraan dan industri, pembatasan penggunaan plastik, serta transisi energi menuju net zero emission.

Ganjar-Mahfud juga mendorong moratorium deforestasi dan mempercepat reforestasi, reboisasi, restorasi, dan rehabilitasi. Menariknya, Ganjar dan Mahfud mengusung program KadarKlim (Kampung Sadar Iklim) yang merupakan program promotif di tingkat kampung untuk menahan laju perubahan iklim, dengan fasilitas sanitasi dan drainase yang baik, ruang terbuka hijau, kawasan pejalan kaki, fasilitas publik, dan pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Itulah pandangan para capres dan cawapres tentang aspek lingkungan hidup. Bagaimana pun lingkungan harus menjadi prioritas bagi siapa pun pejabat yang nanti diamanahkan rakyat Indonesia. [Artikel disarikan dari berbagai sumber, Foto: Liputan6]

Leave a Reply