Ketika berbicara tentang profesi satpam atau petugas keamanan, pikiran kita mungkin langsung tertuju pada seragam rapi, berdiri tegak di pos, dan sesekali menyapa ramah. Tapi di balik peran “penjaga ketertiban”, ada tanggung jawab besar dan tekanan mental yang sering kali luput dari perhatian publik.
Profesi ini bukan hanya tentang berjaga di pintu masuk. Satpam adalah garda pertama dalam mencegah tindak kejahatan, merespons insiden darurat, dan menjaga rasa aman di lingkungan kerja maupun tempat tinggal. Namun, seberapa sering kita memikirkan beban psikologis yang mereka tanggung setiap hari?
- Tekanan Mental yang Kerap Tak Terlihat
Berikut beberapa tekanan mental yang umum dialami oleh petugas keamanan, di antaranya seperti jam kerja yang berbeda dari kebanyakan jam kantor. Banyak satpam bekerja dengan sistem shift, termasuk malam hari dan hari libur. Pola tidur yang terganggu dalam jangka panjang bisa memicu stres, kelelahan kronis, bahkan depresi ringan.
Satpam sering diharuskan mengambil keputusan cepat dalam situasi yang penuh risiko, tanpa banyak dukungan. Misalnya saat menghadapi orang mencurigakan, kebakaran kecil, atau tamu yang agresif. Mereka juga kadang menjadi pekerja yang sering diabaikan. Tidak jarang, satpam dipandang “hanya penjaga”, padahal perannya sangat krusial. Stigma ini bisa berdampak pada harga diri dan motivasi kerja.
Dalam beberapa kasus, satpam menghadapi kekerasan verbal bahkan fisik dari pihak luar. Tidak semua dilatih untuk menangani trauma atau tekanan emosional yang muncul setelah kejadian seperti ini.
- Pentingnya Dukungan Psikologis dan Sosial
Seperti profesi lain yang berada di garis depan, dukungan terhadap kesehatan mental petugas keamanan sangat penting. Perusahaan, manajemen gedung, maupun masyarakat bisa mengambil langkah nyata untuk mendukung hal ini seperti menyediakan sesi konseling psikologis berkala atau hotline internal, memberikan pelatihan manajemen stres dan manajemen konflik, menjalankan sistem shift yang manusiawi, dengan waktu istirahat yang cukup, dan mengapresiasi kerja petugas secara simbolik maupun nyata.
- Tetap Profesional Meski Penuh Tekanan
Banyak petugas keamanan menjalani hari-hari dengan tekanan yang tinggi, namun tetap menjaga sikap profesional.
- Satpam Penjaga Keamanan Kita
Sudah saatnya kita berhenti melihat satpam hanya sebagai “penjaga gerbang”. Mereka adalah bagian dari sistem keamanan dan kenyamanan yang kita nikmati setiap hari. Menjaga kesehatan mental mereka sama pentingnya dengan memastikan mereka mendapat pelatihan atau seragam yang layak.
Menjadi satpam bukan hanya soal berdiri di pos atau mengatur parkir. Itu adalah pekerjaan yang penuh tanggung jawab dan beban mental yang tidak ringan. Memberi perhatian pada kesehatan mental petugas keamanan adalah bentuk penghormatan atas dedikasi mereka yang menjaga kita—bahkan ketika kita tidak menyadarinya.