Ketika Anda melihat sebuah lokasi konstruksi atau pabrik atau pekerja lapangan, salah satu hal yang paling mencolok adalah para pekerja yang mengenakan helm dengan berbagai warna. Helm ini bukan sekadar aksesori atau fashion di tempat kerja, melainkan bagian krusial dari Alat Pelindung Diri (APD) yang dirancang untuk melindungi kepala dari berbagai bahaya. Namun, tahukah Anda mengapa helm para pekerja lapangan memiliki begitu banyak jenis dan warna yang berbeda?
Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik keragaman helm, mulai dari fungsinya hingga kode warna yang berlaku secara universal.
- Kode Warna Helm: Identitas dan Tanggung Jawab
Warna helm yang berbeda digunakan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap pekerja di lokasi. Sistem kode warna ini dibuat untuk mempermudah pengawasan, koordinasi, dan memastikan keselamatan kerja. Dengan sekali lihat, Anda bisa tahu siapa yang harus dihubungi untuk masalah tertentu.
Helm Putih: Helm ini biasanya dipakai oleh manajer proyek, supervisor, insinyur, dan arsitek. Warna putih melambangkan posisi kepemimpinan dan otoritas. Mereka bertanggung jawab atas perencanaan, pengawasan, dan kelancaran seluruh proyek.
Helm Biru: Dikenakan oleh operator teknis, pengawas lapangan, dan pekerja listrik. Helm biru seringkali diasosiasikan dengan keahlian teknis dan penanganan mesin atau sistem, termasuk kelistrikan.
Helm Kuning: Ini adalah warna yang paling umum dan sering dipakai oleh pekerja umum atau buruh. Helm kuning mengidentifikasi mereka yang melakukan pekerjaan fisik di lapangan, seperti tukang batu, tukang las, atau pekerja konstruksi lainnya.
Helm Merah: Biasanya digunakan oleh petugas keamanan, petugas pemadam kebakaran, atau pekerja yang berada dalam kondisi darurat. Warna merah melambangkan tanda bahaya atau peran yang membutuhkan respons cepat.
Helm Hijau: Helm ini digunakan oleh petugas keselamatan (safety officer), yang bertanggung jawab memastikan semua prosedur keselamatan kerja dipatuhi. Kadang-kadang juga dipakai oleh pekerja magang atau pekerja baru.
Helm Oranye: Helm oranye sering dipakai oleh pekerja tamu, pengawas tamu, atau pekerja jalan. Warna ini membuat mereka mudah terlihat, terutama di area yang ramai atau di jalan raya.
- Jenis Helm Berdasarkan Tingkat Perlindungan
Selain warna, helm proyek juga diklasifikasikan berdasarkan tingkat perlindungan yang mereka tawarkan. Setiap jenis dirancang untuk menahan bahaya spesifik, sesuai dengan standar internasional seperti ANSI/ISEA Z89.1.
Kelas G (General): Helm ini memberikan perlindungan umum terhadap benturan dan penetrasi. Mereka juga dapat menahan voltase hingga 2.200 volt.
Kelas E (Electrical): Helm ini dirancang khusus untuk melindungi dari benturan dan bahaya listrik. Mereka mampu menahan voltase hingga 20.000 volt, menjadikannya pilihan ideal untuk pekerja listrik.
Kelas C (Conductive): Helm ini hanya memberikan perlindungan terhadap benturan, tetapi tidak melindungi dari bahaya listrik. Karena tidak memiliki fitur isolasi, helm ini sebaiknya tidak digunakan di area dengan risiko kontak listrik.
- Pentingnya Memilih Helm yang Tepat
Memilih helm yang tepat bukan hanya soal mematuhi peraturan, tetapi juga tentang menjaga keselamatan. Sebuah helm yang sesuai dengan pekerjaan dapat menyelamatkan nyawa dari cedera serius akibat:
- Jatuhnya benda dari ketinggian.
- Benturan kepala dengan benda statis.
- Sengatan listrik.
Sebagai bagian dari komitmen MultiClean Indonesia dalam menyediakan tenaga kerja yang profesional dan memahami standar keselamatan, kami memastikan setiap pekerja dilengkapi dengan APD yang sesuai, termasuk helm dengan spesifikasi yang tepat untuk setiap tugas. Kami percaya bahwa keselamatan adalah investasi terbaik. Dengan memahami fungsi dan arti di balik helm proyek, kita tidak hanya bekerja lebih aman, tetapi juga membangun budaya kerja yang lebih terorganisir dan efisien.