Dampak Polusi Udara pada Tanaman

Ibukota Indonesia DKI Jakarta beberapa pekan terakhir dilanda polusi udara yang cukup parah, melalui data menjadi daerah dengan tingkat polusi terburuk. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menyentuh angka 157 dan dianggap Unhealthy atau tidak sehat bagi manusia.

Nah bagaimana polusi udara ini berkenaan dengan tanaman? Sebagaimana kita ketahui, manusia dan tanaman atau tumbuhan memiliki siklus yang bertolak belakang, jika manusia menghirup oksigen, maka tanaman mengeluarkan oksigen. Tanaman juga dianggap sebagai solusi atas polusi yang terjadi.

Kerusakan pada Tanaman Akibat Polusi

Namun ada fakta menarik yang dapat MultiClean Indonesia paparkan, bahwa rupanya polusi juga bisa berdampak negatif pada tanaman. Kerugian yang diterima tanaman dari polusi berasal dari berubahnya metabolisme tanaman dan membuatnya menjadi lemah serta rentan terhadap penyakit atau serangan hama.

Yang dapat dilihat secara langsung adalah kerusakan pada daun, seperti menguning dan rontok. Selain itu, terjadi kerusakan pada akar dan tidak mampu berfotosintesis dengan baik. Akibatnya, tanaman menjadi kerdil dan tidak tumbuh dengan optimal.

Sebagai organisme hidup, tanaman bergantung pada beberapa hal untuk kelangsungan hidupnya. Seperti air, udara, jumlah cahaya dan suhu yang sesuai, sumber nutrisi, ruang, serta media untuk tumbuh.

Tanaman yang rusak akibat polusi udara mengalami perubahan warna daun seperti klorosis (menguning), bronzing (menjadi ungu atau perunggu), reddening (kemerahan karena peningkatan pigmen antosianin), atau mottling (muncul bintik atau bercak tidak beraturan dengan corak atau warna yang berbeda). Selain itu, terlihat lesi nekrotik pada daun dan tanaman menjadi kerdil.

Paparan polusi bisa memengaruhi tanaman secara negatif. Semakin tinggi konsentrasi polutan, semakin buruk kondisi tanaman tersebut. Pencemaran udara atau polusi udara sendiri berasal dari berbagai sumber, seperti emisi dari kendaraan, cerobong asap pabrik, pembakaran bahan bakar fosil untuk energi (terutama listrik), hingga pembakaran sampah dan kebocoran gas.

Dampaknya langsung & tidak langsung

Dampak langsung: Zat kimia yang bertanggung jawab atas polusi langsung adalah ozon dan nitrogen oksida. Zat ini diendapkan langsung dari udara, lalu memengaruhi metabolisme daun dan penyerapan karbon. Ketika itu terganggu, tanaman akan kesulitan mendapatkan energi untuk hidup.

Dampak tidak langsung: Biasanya melalui tanah dan dimulai dari akar. Beberapa polutan seperti merkuri, timbal, dan kadmium dari aktivitas industri jatuh ke tanah lalu mengubah komposisi kimia dan pH tanah. Imbasnya, tanaman kesulitan mendapatkan nutrisi untuk berkembang. (disarikan dari berbagai sumber)

Leave a Reply