Setiap kita menghasilkan sampah. Setiap individu pasti membuang sampah setiap harinya. Mulai dari level individu hingga level pabrik industri memiliki sampahnya sendiri. Sampah-sampah ini jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi bencana bagi lingkungan kita. Bayangkan bahkan di Tempat Pembuangan Akhir sampah bisa tinggi menggunung seperti di TPA Bantar Gebang.
Lantas jika sampah-sampah baik itu sampah rumah tangga hingga limbah industri tidak dikelola dengan baik apa dampak buruknya? Pada artikel kali ini MultiClean Indonesia akan mencoba mengurai beberapa dampak buruk yang dihasilkan dari sampah. Intinya ada pada pengelolaan, jika sampah tidak dikelola akan menghasilkan dampak-dampak negatif, namun jika pengelolaan sampah dari hulu ke hilir berjalan baik, malah dapat menghasilkan sesuatu yang baik.
Yuk kita simak apa saja dampak buruk sampah yang bisa dialami oleh lingkungan kita, tempat tinggal kita, kota, bahkan negara ini.
Tercemarnya Air Tanah
Sampah mencemari tanah. Setiap kali sampah dibuang ke TPA, racun keluar dari sampah dan masuk melalui tanah. Hal ini dapat mencemari tanah di sekitar TPA yang dapat membahayakan habitat di sekitarnya. Tumbuhan dan hewan menderita akibat paparan bahan beracun dan bahan kimia.
Racun dari sampah akan meresap ke dalam tanah dan mempengaruhi kualitas air. Hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan akuatik yang hidup di sungai dan danau terdekat. Selain itu, sampah menimbulkan masalah bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar tempat pembuangan limbah yang mengandalkan air sumur atau air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dapat Menyebabkan Banjir & Longsor
Sampah menjadi penyebab banjir dengan adanya penumpukan sampah di dasar sungai yang mengakibatkan permukaan sungai meninggi sehingga luapannya akan memasuki pemukiman penduduk saat diguyur hujan. Selain itu, tumpukan sampah yang menutupi aliran air juga menjadikan sampah sebagai penyebab banjir. Berbagai dampak banjir pun kita rasakan baik dari kerugian material hingga munculnya berbagai penyakit.
Selain banjir, longsor sampah dapat terjadi akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik. Longsor sampah bisa terjadi akibat timbunan sampah yang menggunung seperti tumpukan sampah yang tedapat pada lokasi Tempat Pemrosesan Sampah (TPA). Peristiwa longsor pernah terjadi di TPA Leuwigajah pada 2005, akumulasi gas metan dari tumpukan sampah meledak dengan keras diikuti longsor sampah yang menewaskan banyak korban jiwa dan menghapus dua desa dari peta.
Pencemaran Udara
Efek negatif lain dari pembuangan sampah yang tidak terorganisir terhadap lingkungan adalah terciptanya polusi udara. Sampah mengeluarkan bau tidak sedap, yang menandakan bahwa sampah mengeluarkan gas-gas kimia ke udara di sekitarnya. Polusi udara biasa terjadi di sekitar tempat pembuangan sampah dan juga di dekat insinerator.
Sampah dapat melepaskan gas metana ke udara. Gas metana merupakan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan efek rumah kaca, penyebab terjadinya pemanasan global. Hal ini menyebabkan suhu atmosfer bumi meningkat, menimbulkan efek yang mengancam nyawa manusia.
Menimbulkan Penyakit
Seseorang bisa menderita berbagai penyakit yang disebabkan oleh sampah, seperti asma, kanker, penyakit kardiovaskular, kanker anak, COPD, BBLR, cacat lahir, dan kelahiran prematur. Sampah juga menyebabkan penyakit oleh bakteri dan virus, seperti diare, disentri, tifus, kolera, jamur dan berbagai macam penyakit kulit.
Bahan kimia beracun dan penyakit, yang menyebabkan mikroorganisme di tempat sampah, juga dapat mencemari sistem air dan menyebarkan penyakit yang terbawa air, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan hewan dan manusia jika air yang tidak bersih atau tidak diolah sebelum dikonsumsi.
Itulah beberapa dampak negatif jika sampah tidak dikelola baik. Jika sampah dibiarkan menumpuk pada lingkungan, jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan. Perlu kesadaran penuh dari masyarakat untuk sama-sama menyelesaikan persoalan sampah, sehingga dampak-dampak negatif di atas tidak perlu dialami dengan cara mengelola sampah dengan baik.