Rekrutmen karyawan bisa dikatakan susah-susah gampang. Gampangnya karena tentu saja banyak orang yang membutuhkan pekerjaan dan pelamar pasti akan menghubungi perusahaanmu ketika kamu membuka lowongan pekerjaan. Namun susahnya kamu pasti akan tidak mudah menemukan kandidat yang tepat, dan ketika sudah menemukan kandidat, kamu perlu cek beberapa hal berikut pada diri kandidatmu agar tidak “kecele” di kemudian hari.
- Pendidikan Kandidat
Kamu harus mampu memverifikasi gelar pendidikan terakhir si kandidat termasuk jurusan dan kinerja akademik kandidat. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat ijazah atau menghubungi institusi pendidikan kandidat secara langsung agar terhindar dari informasi atau ijazah palsu. Jenjang pendidikan kandidat menjadi salah satu hal yang dapat kamu putuskan apakah si kandidat cocok atau tidak dengan posisi yang kamu tawarkan.
- History Pekerjaan Kandidat
Pengecekan latar belakang pekerjaan kandidat merupakan salah satu tugas HRD yang penting untuk mengetahui apa saja kontribusi kandidat pada perusahaan sebelumnya dan bagaimana etika kerja dari kandidat tersebut. Selain itu, reference check pun dapat membantu HRD mengetahui alasan berhentinya calon karyawan dan menghindari potensi job hopping. Rekruter dapat menghubungi kontak referensi sehingga ada tambahan sudut pandang dari orang lain atau orang yang sudah pernah bekerja langsung dengan kandidat di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
- Kredit dan Keuangan Kandidat
Setelah memastikan kandidat sesuai dengan karakteristik yang dicari oleh perusahaan, HRD perlu melakukan pengecekan riwayat kredit dan kredit skornya untuk melihat apakah kandidat masih memiliki hutang, jumlahnya berapa, bagaimana perilaku pembayarannya selama ini, sudah berapa lama kredit tersebut macet (kalau ada) dan statusnya bagaimana serta tentu saja, berapa nilai skor kreditnya. Memeriksa riwayat kredit menjadi penting untuk mendalami profil keuangan kandidat guna mencegah potensi risiko yang dapat merugikan perusahaan di kemudian hari. Pengecekan riwayat kredit karyawan bisa dibantu oleh pihak ketiga yaitu Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP).
- Apakah Kandidat Pernah Punya Kasus Pidana
Jangan sampai kandidat yang kamu pilih ternyata punya history kasus pidana. Mungkin seorang narapidana dapat berubah ketika telah menjalani masa hukuman, namun kamu dapat menjadikan ini sebagai alasan untuk menerima atau tidak kandidat tersebut. Hal ini mencegah potensi masalah yang belum selesai atau terjadi kembali di kemudian hari saat kandidat sudah diterima bekerja. Selain dapat berdampak pada reputasi perusahaan, riwayat kriminal juga mempengaruhi kinerja, fokus kerja dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari kandidat di kemudian hari.
Beberapa jenis kejahatan yang umumnya dihindari oleh rekruter adalah tindak korupsi, pencurian, penipuan, pelecehan seksual, narkoba, dan tindakan kekerasan lainnya. Selain mempertimbangkan jenis kejahatan yang dilakukan, HRD pun perlu menganalisa rentang waktu kasus tersebut terjadi. Latar belakang kriminal calon kandidat umumnya didapatkan oleh HRD melalui kerja sama dengan pihak ketiga yaitu kepolisian dan/atau pengadilan negeri.
Jika kamu membutuhkan jasa rekrutmen karyawan atau tenaga kerja, kamu dapat menghubungi MultiClean Indonesia, karena kami berpengalaman menyalurkan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.